Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzXIHAb

Rabu, 28 November 2012

RODA DAN KELENGKAPANNYA


RODA DAN KELENGKAPANNYA


roda dan kelengkapannya
Ban adalah bagian terpenting dari sebuah kendaraan bermotor karena ban satu-satunya bagian dari kendaraan bermotor yang mempunyai kontak langsung dengan jalan. Walaupun merupakan faktor terpenting pada sebuah kendaraan bermotor, namun banyak pemilik kendaraan yang sering mengabaikannya, baik yang karena alasan ekonomi maupun keterbatasan ilmu mengenai ban yang dimiliki pengendara.

Karena alasan tersebut diatas saya menulis sedikit untuk sharing kepada pengendara lain agar dalam mengemudikan kendaraannya tahu batasan yang dimiliki oleh ban yang digunakannya.
Sedikit Flashback, mungkin sudah banyak orang tahu bahwa ban (dengan bahan karet) yang sampai sekarang digunakan ditemukan oleh DUNLOP (John Boyd Dunlop) pada tahun 1888. Perkembangan ban sampai saat ini menyempurnakan hasil penemuan DUNLOP tersebut.

Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

service dan tune up engine


service dan tune up engine

TUNE-UP MESIN
Beberapa bagian yang biasa diperiksa dalam pekerjaan tune-up mesin adalah sistem pendinginan, tali kipas, saringan udara, batere, oli, busi, kabel tegangan tinggi, celah katup, karburator, putaran oli dan tekanan kompresi.
a. Sistem pendinginan
Periksa tinggi air pendingin pada tangki cadangan. Jika kurang, isi hingga garis FULL.
b. Periksa kualitas air pendingin. Apakah menimbulkan karat, tercampur olii atau kotoran? Ganti air pendingin jika perlu.
c. Periksa kembali isi radiator terutama kisi kisinya dan selang-selangnya.
d. Periksa klem selang. Bila longgar, kencangkan.
e. Periksa apakah ada kebocoran pada pompa air, inti radiator
(core) atau longgarnya penguras air.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

SISTEM KOMPRESOR


perwatan kompresor

Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara
bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut
kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada
pemakai (sistem pneumatik). Kompresor dilengkapi dengan tabung untuk
menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah
dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompresordilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi
ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka secara otomatis.
Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-syarat
pemakaian yang harus dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja dan volume
udara yang akan diperlukan dalam sistim peralatan (katup dan silinder
pneumatik). Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan seperti di
bawah ini.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

sistem kelistrikan dan aksesoris


sistem kelistrikan dan aksesoris

Sistem Kelistrikan Body

Pengantar


Gambar Komponen kelistrikan 
body
Gambar 2. Komponen kelistrikan body
Definisi Sistem Kelistrikan Body
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

SISTEM KEMUDI


SISTEM KEMUDI

Fungsi sistem kemudi
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan.
Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage.

Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Sistem kemudi secara manual
- Dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi
- Pengemudi lebih cepat lelah
B. Sistem kemudi yang memakai power steering
Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian

Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

SISTEM SUSPENSI


SISTEM SUSPENSI



Bayangkan saja jika Anda mengandarai mobil, selain kecepatan juga dibutuhkan kenyamanan. Apa yang menyebabkan kenyamanan?

Kenyamanan terjadi antara lain karena adanya sistem yang dapat meredam kejutan saat mobil berjalan. Sistem tersebut disebut sistem suspensi . Sistem suspensi adalah sistem peredam getaran yang ditimbulkan oleh jalan yang tidak rata dan menambah daya cengkeram antara ban dengan jalan

Prinsip Kerja Suspensi
Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda yang dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata sehingga menambah kenyamanan dan stabilitas kendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkeram roda terhadap jalan.
Oskilasi dan bergoyangnya bagian pegas dari kendaraan dengan bodi berpengaruh besar pada kenyamanan kendaraan.
Prinsip kerja suspensi


Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

Selasa, 09 Oktober 2012

Sistem Embedded Pada Mobil

Sistem Embedded Pada Mobil


Embedded system adalah kombinasi dari hardware dan software yang disisipkan (embedded) dalam suatu perangkat tertentu yang bertujuan melakukan suatu fungsi/tugas khusus.
Tujuan Sistem Embedded Pada Mobil
ADA dua faktor yang menjadi tujuan dari setiap pengembangan teknologi otomotif yaitu mempermudah pengendalian kendaraan dan meningkatkan keselamatan. Begitu pula yang terjadi pada sistem kemudi, dari semula hanya mengandalkan gerakan mekanik hingga yang tercanggih menggunakan otak elektronik. Sistem kemudi yang memiliki fungsi untuk mengarahkan kendaraan pun jadi lebih mudah digerakkan.
Cara pengoperasian sistem kemudi cukup mudah. Pengemudi yang berada di kabin tinggal memutar setir ke kiri atau ke kanan, tergantung arah yang hendak di tuju. Didalam sistem kemudi terdapat komponen yang bisa menerjemahkan gerakan memutar menjadi gerakan fleksibel batang ke roda. Umumnya pabrikan mobil memakai sistem kemudi rack and pinion.

Konstruksi rack & pinion menggunakan rak setir yang di dalamnya memiliki poros yang dapat bergerak ke kiri atau ke kanan menggunakan gigi logam. Hasilnya pengendalian di lingkar kemudi lebih presisi dan responsif. Dalam perkembangannya, sistem ini dirangkaikan dengan teknologi power steering untuk memperingan tenaga saat memutar lingkar kemudi. Kerja sistem kemudi yang menggunakan teknologi power steering ini berdasarkan mekanisme gabungan antara hidrolik dan mekanik. Keduanya bekerjasama untuk menghasilkan putaran kemudi yang ringan.
Komponen utama dari sistem mekanik adalah roda dan batang kemudi, batang torsi dan gigi yang berada dalam rumah gigi atau gear housing. Ilustrasi sederhana dari kerja model mekanik yaitu putaran setir akan diteruskan oleh batang kemudi atau main shaft ke steering gear housing. Di bagian ini, gerakan memutar tersebut akan diubah menjadi gerakan lurus batang penghubung ke tie rod untuk membelokkan roda. Konstruksi mekanisme inilah yang disebut dengan nama rack and pinion. Banyak dipakai karena memiliki keunggulan pada responnya yang cepat.
Cara termudah untuk mengetahui kemampuan memutar roda kemudi adalah melihat steering ratio. Misalnya angka 18 : 1, artinya putaran setir sebanyak 360 derajat akan menyebabkan roda kemudi berputar sejauh 20 derajat (360 : 18). Prinsipnya semakin tinggi angka rasio, putaran kemudi semakin tidak responsif. Itu sebabnya mobil sport memiliki angka steering ratio yang lebih rendah.
Teknologi power steering dipasang pada bagian atas gear housing dengan memakai mekanisme hidrolik. Komponen utamanya adalah tangki, filter oli, pompa, sistem saluran oli, katup pengatur, dan tabung khusus. Tepat di atas gear housing ada sebuah katup pengatur. Kerja katup ini dikendalikan oleh gerakan batang torsi yang terletak di antara batang kemudi dan pinion.
Saat batang kemudi bergerak, katup akan tertutup yang menyebabkan oli masuk ke dalam silinder. Tekanan minyak akan mendorong piston kiri atau kanan kemudian mendorong gerakan batang penghubung. Dengan alat tersebut tenaga yang dibutuhkan untuk memutar roda kemudi lebih ringan. Sebaliknya ketika batang kemudi diam, oli akan mengalir kembali ke tangki cadangan dan tekanan pun berkurang.

Didukung teknologi elektronik yang kian canggih, para pakar otomotif menciptakan sistem kemudi elektronik active steering. Dengan teknologi ini mengemudikan jadi lebih mudah.
Alasannya sudut putaran kemudi untuk kecepatan rendah tidak sama dengan kecepatan tinggi. Misalnya, ketika parkir perbandingan putaran setir dan sudut belok adalah 10 : 1. Ketika kendaraan dipacu pada kecepatan tinggi, angka berubah 16 : 1. Sistem kemudi memang tidak begitu responsif dengan alasan untuk menjaga keselamatan. Pada kecepatan tinggi sistem kemudi yang responsif amat berbahaya karena akan membuat kendaraan mudah oleng. Itu sebabnya angka rasionya dibuat lebih besar.
Teknologi setir aktif merupakan pengembangan dari konsep steer by wire yang diadopsi dari teknologi kemudi pesawat terbang, fly by wire. Komponen utamanya adalah motor listrik yang mempermudah gerakan roda kemudi. Kedepannya teknologi sistem kemudi diprediksi akan secanggih pesawat terbang.
Perkembangan Computer Embedded pada Dunia Otomotif

Dengan sistem kendali otomatis (autopilot), jarak antar kendaraan di jalan bebas hambatan dapat diperpendek sehingga kapasitas jalan bisa bertambah dan kemacetan lalu lintas lebih bisa dihindarkan. Mobil-mobil yang autopilot bergerak lebih efisien dengan polusi udara lebih rendah.
Kejenuhan mengemudi pun bisa dibuang karena pengemudi bebas menggunakan waktunya untuk kegiatan lain. Akan tetapi, untuk sampai pada kemampuan sistem seperti itu secara penuh, sistem kendali otomatis memerlukan perubahan, konsesi, serta kompromi dari pemakai dan penciptanya.
Perusahaan otomotif harus bekerja sama memproduksi peralatan komunikasi yang cocok satu dengan yang lainnya sehingga semua mobil di jalanan dapat bergerak selaras. Pemerintah juga harus menyediakan prasarana elektroniknya pada jalan-jalan yang juga bakal memerlukan lebih banyak penanganan dan perhatian. Sementara itu, “pengemudi” pun harus mengubah perilaku mengemudinya. Ia perlu belajar memercayai kendaraannya. Kita pun harus mau mengeluarkan dana lebih banyak untuk membeli mobil yang dilengkapi peralatan khusus.

IVHS (Inteligent Vehicle and Highway System) Amerika memperkirakan, kreasi dan penggunaan mobil, serta sistem jalan raya “pinter” ini di AS akan membutuhkan dana sedikitnya 200 miliar dolar AS (l.k. Rp 400 triliun) selama 20 tahun lebih. Sebagian besar akan dibebankan pada harga mobil yang harus dibayar masyarakat.
Langkah ini sudah dimulai sejak tahun 1991, AS sudah mengalokasikan dana sekitar 660 juta dolar AS (l.k. Rp 1,32 triliun) selama 6 tahun untuk IVHS. Di Jepang pun, industri dan pemerintah bergandengan tangan mengadakan uji lalu lintas otomatis.

Selama ini mesin mobil tergantung sepenuhnya pada penglihatan, pendengaran, dan daya reaksi manusia yang mengemudi. Bila mobil Anda telah memiliki antilock brakes system/ABS (sistem rem antiterkunci) dan traction control (pengendalian tenaga penggerak), kendaran berarti telah mengambil alih sebagian tugas Anda. Pada akhirnya nanti, mobil akan me-ngam-bil alih total pengendalian lewat peralatan yang me-monitor kecepatan, sudut belokan, jumlah bahan bakar yang mengalir ke dalam me-sin, dan tingkat pengereman yang diterapkan. Radar mendeteksi posisi dan meng-hitung kece-patan ken-daraan di sekitar Anda.
Saat ken-daraan Anda “melihat” rintangan, “merasakan” kekasaran jalan aspal dan “ngobrol” dengan pos-pos informasi di sisi jalan, atau dengan kendaraan lain, otak mikroprosesornya akan mengaktifkan motor elektromekanik yang mengendalikan kemudi, akselerasi, penurunan kecepatan, dan menentukan kecepatan.
Di jalan-jalan prioritas, seperti jalan bebas hambatan dalam kota, terowongan dan jembatan, “otak” mobil Anda mungkin kadang-kadang harus mengalah dengan komando dari pusat pemantauan lalu lintas. Berkat pusat pemantauan ini, semua kendaraan dikoordinasikan seperti halnya pengendalian lalu lintas udara.

Keuntungan
Mencegah tabrakan
Evolusi mobil berpikir mulai ketika rem antiterkunci (ABS) muncul di pertengahan tahun 1980-an diikuti oleh pengendalian tenaga penggerak. Keduanya melawan perintah pengendara, agar ban tetap di bawah kontrol. ABS secara otomatis mengurangi tekanan rem bila sistem itu memperkirkan salahsatu roda akan terkunci mati pada pengereman mendadak. Anda tentu tahu jika ini terjadi kendaraan akan selip, sedangkan pengendali tenaga penggerak kebalikannya. Ia mencegah selip selama penambahan kecepatan.
“Satu alasan teknologi ini begitu menarik adalah karena relatif tidak mahal, begitu komponen dasarnya diletakkan,” kata Gene Farber, penentu strategi dan perencanaan IVHS untuk Ford. Bila sensor, penggerak, dan tenaga pemrosesannya sudah berhasil dipasang untuk membuatnya jadi sistem pengendalian cuma soal pemograman komputer.
Dua komponen dasar kunci yang masih diusahakan adalah radar penghindar tabrakan dan pengendali tenaga penggerak yang terintegrasi. Dengan pengendali tenaga penggerak terintegrasi mobil tak perlu pedal gas lagi. Penambahan kecepatan cukup dilakukan secara elektronika, seperti halnya video game. Langkah nyata ke arah sana adalah skselerator elektronika pada sedan luks BMW 750iL. Pedal gasnya memutar sebuah potensiaometer, seperti tombol volume radio. Sistem drive-by-wire/DBW (mengemudi lewat kabel) tersebut membuat kita lebih mudah melakukan pengendalian kecepatan secara otomatis penuh karena mekanisme fisik mesin sepenuhnya diatur komputer.
Pada mobil sekarang, kaki pengemudilah yang paling menentukan cepat-lambatnya laju kendaraan. Itu tidak boleh terjadi dalam iring-iringan rapat di mana kecepatan ditentukan secara tepat dan otomatis, supaya setiap kendaraan sinkron dengan yang lain. Dengan DBW, komputer dapat mematikan kerja pedal gas bila perlu.

Dilengkapi sistem navigasi

Teknologi lainnya juga berperan besar. Misalnya sistem navigasi yang dapat mengetahui posisi kendaraan dan jalan yang harus dilalui untuk menccapai tujuan. Cara kerjanya adalah kombinasi antara teknologi sateit dengan teknologi yang terpasang di mobil. Hasilnya berupa gambar pergerakan kendaraan pada peta komputer.
Dalam projek pengujian TravTek yang sedang berlangsung baru-baru ini di Orlando, layar video dalam mobil Oldmobile Toronados menampilan informasi lalu lintas dan peta penuntun ke tujuan.

Di masa mendatang, sistem navigasi kendaraan dapat dihubungkan dengan pusat pengendali kendaraan otomatis. Ditambah dengan rambu-rambu komunikasi di sisi jalan, mobil dapat “tahu sendiri” kapan harus keluar dari jalan tol, untuk menuju ke salah satu tempat. Tentu masih banyak halangan menghadang otomatisasi jalanan. Yang paling besar justru bukan pada masalah teknis, tapi pada masalah sosial, misalnya polusi kendaraan. Para produsen juga ngeri bila sampai terjadi kesalahan produksi dan mereka dituntut konsumen.


Bayangkan, sistem kendali otomatis akan memungkinkan Anda main catur, menikmati satu bab dari sebuah novel, bahkan tidur sejenak. Ada yang bilang, bila dilihat kecepatan kemajuan tek-nologinya, bisa-bisa sistem kendali otomatis bakal tiba jauh lebih cepat dari pada yang kita perkirakan. Bila demikian halnya, sudah siapkah kita? (edi r panjunan/Int’s)
Konsep Embedded System pada Mobil


Mobil Masa Depan dengan Kecerdasan Buatan


SAN FRANSISCO – Pada tahun 2030-an, profesi sopir mungkin akan mulai tergusur. Pasalnya, sejumlah peneliti robotika saat ini sedang berlomba-lomba mengembangkan mobil terkendali otomatis yang dapat melalui jalanan-jalanan kota secara mandiri.
Mobil-mobil generasi awal akan dijajal kemampuannya dalam lomba the Grand Challenge yang digelar DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) pada bulan November. Mobil-mobil tersebut didesain tidak hanya terkendali otomatis, namun paham aturan lalu lintas bahkan memilih rute terdekat. Dalam lomba tersebut, mobil-mobil tersebut harus bersaing agar dapat melewati trafik lalu lintas jalanan yang didesain seperti sebuah jalanan kota.

Salah satu yang telah siap berlaga adalah mobil modifikasi tim Universitas Stanford, AS yang diberi nama Junior. Mobil dari jenis Volkswagen Passat 2006 ini direkayasa agar gas, rem, dan perpindahan giginya dapat dikendalikan melalui komputer. Perangkat global positioning system (GPS), radar, dan laser dipasang di sekitar badan mobil untuk memberitahu komputer lokasi dan posisi mobil terhadap benda-benda di sekitarnya.
“Hari ini kami dapat membiarkannnya melaju hingga 100 mil (sekitar 160 kilometer), tapi pada 2020 saya berharap akan mampu hingga seribu mil hingga satu juta mil,” ungkap Sebastian Thrun, guru besar ilmu komputer dan teknik elektro di Universitas Stanford. Ia yakin pengembangan mobil robot akan bersaing ketat sejak tahun 2015 sebelum mencapai tahap komersial dan siap melewati jalanan kota sebenarnya.
Thrun memprediksi lompatan kemajuan dalam pengembangan kecerdasan buatan akan menghasilkan mobil otomatis tanpa sopir di jalanan pada tahun 2030. Bahkan, ia menambahkan, pada tahun 2030, kita akan melihat mobil-mobil otomatis bersaing kecepatan dengan mobil-mobil biasa di jalan tol. Ia sangat antusias dengan manfaat teknologi ini karena dapat membantu orang yang tidak dapat mengendarai mobil seperti para penyandang cacat.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

SISTEM KEMUDI

SISTEM KEMUDI

Author: Ridwan
Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi
meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).

Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu model recirculating ball

dan model rack dan punion

Kolom kemudi (steering column) 
Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran
roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat
main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan
bergigi.

Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur
Bagian-bagian dari kolom kemudi ditunjukkam pada

2. Roda gigi kemudi (steering gear) 
Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk memperbesar momen agar 
kemudi menjadi ringan dan gangguan-gangguan terhadap roda tidak
langsung dirasakan oleh pengemudi.

Ada beberapa jenis roda gigi kemudi, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah jenis recirculating ball


dan


dan pinion

Janis recirculating ball digunakan  pada
mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercial
sedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang. 
sambunbungan-sambungan kemudi (steering linkage)

Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat diteruskan ke roda·roda dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage. Babarapa model sambungan·sambungan kemudi
suspensi rigid

suspensi independen




Power steering
power steering

Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan
sedang sampai kecepatan tinggi.

Pada sistem power steering terdapat
bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.
Power steering model integral

memperlihatkan mekanisme power steering model
integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki reservoir (berisi fluida),
vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang berisi control valve, power pinton, dan steerig gear (jenis recirculating balt).
pipa-pipa yang mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel.
Power sfeering model rack dan pinion
Power steering model ini mekanismenya sama dengan model integral, tetapi control valvenya termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder.

roda

Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. Sambil
memikul berat kendaraan roda juga berfungsi meredam kejutan
kejutan dan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii
menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire).
Pelek roda


memperlihatkan
sebuah model velg roda yang banyak
digunakan pada mobil penumpang.

Velg roda dipasangkan pada poros
roda (axle shaft) dengan menggunakan
empat atau enam baut. Baut-baut

Ban adalah bagian mobil yang barsentuhan langsung dengan permukaan jalan. Selain berfungsi meredam kejutan, ban juga bertugas menjejak dengan gaya geseknya pada jalan selama kendaraan berjalan, membelok, dan saat pengereman.

Menurut konstruksinya ban dapat dibedakan menjadi ban bias
dan ban radial

Ban bias mengasilkan jalannya kendaraan lebih lembut, tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang. Ban radial menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelindingnya
rendah.

Daya tahan ausnya lebih tinggi dibanding ban biasa. Tetapi pada jalan yang tidak rata dengan kecepatan rendah, ban radial lembut
dirasakan pengendara.
Menurut penampungan isi udaranya, dapat dibedakan menjadi ban
biasa dan ban tubles

Pada ban biasa, udara ditampung
pada ban dalam. Katup atau pentilnya bersatu dengan ban dalam. Bila ban
biasa tertusuk benda tajam maka akan langsung kempes. Pada ban
tubles tidak terdapat ban dalam, tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan ban dalam yang kedap udara. Katup atau pentilnya langsung
terpasang pada pelek. Bila ban tubles tertusuk benda tajam, tidak langsung menjadi kempes (tekanan udaranya tidak turun seketika) karena
lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri.

2. C a s t e r
Caster adalah sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping kendaraan

Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok lebih baik.

3. King pin inclination
Garis sumbu yang melalui ball joint atas dan ball joint bawah di-
sebut steering axis (sumbu kemudi). Sumbu ini dimiringkan ke arah da-
lam sekitar 5-7°. Kemiringan ini dinamakam king pin inclination. '
" Dengan adanya king pin inclination bersama-sama dengan camber, maka jarak  (offset) akan menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan dapat berkurang. Di samping itu, dengan adanya king pin inclination dapat dihasilkan daya balik kemudi
dengan ,memanfaatkan berat kendaraan.


Toe-in
Bila dilihat dari atas, roda-roda depan terlihat menyudut ke arah
dalam di bagian depan

Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A dan B (toe-in = B - A). Biasanya selisih ini diatur
2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih besar daripada jarak bagian belakang (B) disebut toe-out

Bila roda-roda depan memiliki camber positif maka bagian atas roda
mlring mengarah ke luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat mobil berjalan lurus dan akan terjadi
side slip yang berakibat ban cepat aus. Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya toe-in.


penyetelan toe-in, cember; dan caster
Pada model suspensi independen, besarnya toe-in distel oleh tie-rod kiri dan kanan, sedangkan besar sudut camber dan caster distel dengan menambah atau mengurangi shim yang disisipkan pada upper arm rangka. Pada model suspensi tetap (satu poros), toe-in distel dengan mengubah-ubah tie-rod yang panjang, sedangkan besar caster distel
dengan menyisipkan busi tirus (bentuk baji) antara pegas daun dan rumah pores.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

Cara Kerja System 4-Tak

Cara Kerja System 4-Tak

Mengapa mesin disebut 4 tak, karena memang ada 4 langkah. Berikut adalah detail dari setiap proses. Untuk memudahkannya, maka setting email anda ke HTML sehingga gambar akan terlihat berurutan. Gambar diambil dari website www.howstuffworks.com/engine.htm. Pada website ini, gambar terlihat bergerak. Tetapi untuk memudahkan, gambar sengaja diset per langkah.

1. Intake
Disebut langkah intake karena langkah pertama adalah menghisap melalui piston dari karburator. Pasokan bahan bakar tidak cukup hanya dari semprotan karburator. Cara kerjanya adalah sbb. Piston pertama kali berada di posisi atas (atau disebut Titik Mati Atas). Lalu piston menghisap bahan bakar yang sudah disetting/dicampur antara bensin dan udara di karburator. Piston lalu mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka, diperlukan klep atau valve inlet yang akan membuka pada saat piston turun/menghisap ke arah bawah.

Gerakan valve atau inlet diatur oleh camshaft secara mekanis. Yakni, camshaft mengatur besaran bukaan klep dengan cara menekan tuas klep. Camshaft sendiri digerakan oleh rantai keteng yang disambungkan antara camshaft ke crankshaft. Untuk detilnya, lihat gambar berikut.



Perhatikan bahwa A adalah Intake Valve (klep masuk bahan bakar) dan klep ini ditekan (membuka) karena I (camshaft) menekan valve A. Dengan demikian, pada saat piston turun, maka A terbuka sekaligus bahan bakar ditarik masuk ke ruang bakar. A akan menutup sampai batas tertentu sebelum langkah kedua : kompresi. Rantai keteng tidak terlihat karena akan sulit digambarkan di atas, tetapi crankshaft (P) terhubung dengan camshaft (I). Beberapa mobil Eropa seperti Mercedez menggunakan rantai sebagai penghubung antara crankshaft dan camshaft, tetapi umumnya di mobil Jepang menggunakan belt yang kita kenal sebagai timing belt.

2. Kompresi
Langkah ini adalah lanjutan dari langkah di atas. Setelah piston mencapai titik terbawah di tahapan intake, lalu valve intake tertutup, dan dilakukan proses kompresi. Yakni, bahan bakar yang sudah ada di ruang bakar dimampatkan. Ruangan sudah tertutup rapat karena kedua valve (intake dan exhaust) tertutup. Proses ini terus berjalan sampai langkah berikut yakni meledaknya busi di langkah ke 3.



3. Combustion (Pembakaran)

Tahap berikut adalah busi pada titik tertentu akan meledak setelah PISTON BERGERAK MENCAPAI TITIK MATI ATAS DAN MUNDUR BEBERAPA DERAJAT. Jadi, busi tidak meledak pada saat piston di titik paling atas (disebut titik 0 derajat), tetapi piston mundur dulu, baru meledak. Hal ini karena untuk menghindari adanya energi yang terbuang sia-sia karena pada saat piston di titik mati atas, masih ada energi laten (yang tersimpan akibat dorongan proses kompresi). Jika pada titik 0 derajat busi meledak, bisa jadi piston mundur tetapi mengengkol crankshaft ke arah belakang (motor mundur ke belakang, bukan memutar roda ke depan).

Setelah proses pembakaran, maka piston memiliki energi untuk mendorong crankshaft yang nantinya akan dialirkan melalui gearbox dan sproket, rantai, dan terakhir ke roda.



4. Exhaust (Pembuangan)

Langkah terakhir ini dilakukan setelah pembakaran. Piston akibat pembakaran akan terdorong hingga ke titik yang paling bawah, atau disebut Titik Mati Bawah. Setelah itu, piston akan mendorong ke depan dan klep exhaust membuka sementara klep intake tertutup. Oleh karena itu, maka gas buang akan terdorong masuk ke lubang Exhaust Port (atau kita bilang lubang sambungan ke knalpot). Dengan demikian, maka kita bisa membuang semua sisa gas buang akibat pembakaran. Dan setelah bersih kembali, lalu kita akan masuk lagi mengulangi langkah ke 1 lagi.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

Sistem Propeler Shaft (KERJA SISTEM POROS PENGGERAK RODA)

KERJA SISTEM POROS PENGGERAK RODA


A. Konstruksi dan kerja sistem poros penggerak roda
Putaran mesin dari fly wheel roda penerus diteruskan ke transmisi melalui kopling. Agar putaran dari mesin sampai ke roda diperlukan berbagai alat, yaitu poros propeller, differential, dan poros roda (axle shaft). Poros penggerak roda termasuk komponen dari power train system (sistem pemindah tenga).
Agar komponen-komponen di bawah tetap dapat bekerja baik, minimal 10.000 km sekali harus dilakukan pengecekan, penyervisan, pmeriksaan, dan perbaikan. Hal tersebut untuk menjamin agar komponen-komponen/spare part tetap awet dan jauh dari keausan.
1. Poros Propeller (propeller shaft)
Poros propeller sering dinamakan dengan as kopel. Fungsinya untuk meneruskan putaran mesin dari transmisi ke differential (gardan). Ada bermacam-macam bentuk konstruksi dari propeller.
Pada kendaraan tipe front engine rear drive, mesin,kopling, dan transmisi terletak dibagian depan. Sedangka rear axle dan rear wheel yang dibantu oleh suspension terletak di bagian belakang. Untuk memindahkan tenaga mesin ini ke sistem penggerak roda belakang, maka digunakan propeller shaft transmisi dengan differential.
Karena kondisi jalan yang berada, maka letak dari rear axle shaft terhadap transmisi selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, propeller shaft harus dibuat sedemikian rupa. Sehingga dapat mengatasi segala perubahan tersebut. Seperti perubahan panjang pendek maupun harus berputar secara lancar walaupun terjadi sudut propeller shaft. Oleh karena itu, propeller shaft biasa terbuat dari steel tube yang tahan terhadap puntiran. Untuk menghindarkan getaran (vibrasi) yang berlebih-lebiha biasanya dipasang balance weight pada propeller shaft.
Pada umumnya, propeller shaft terdiri dari satu batang ( ball joint ). Untuk propeller shaft yang panjang digunakan 2 batang dengan 3 joint, hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya vibrasi yang besar, propeller shaft mudah melentur dan jalannya kenaraan tidak nyaman. Sehingga pada umumnya, apabila propeller shaft terlampau panjang, dibagi menjadi 2 atau 3 bagian dengan 3 atau 4 joint.
Propeller shaft dibuat sedmikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke deferential dengan lembut tanpa dipengaruhi akibat adanya perubahan-perubahan tadi. Utnuk tujuan ini, universal joint dipasang pada setiap ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi.
Selain itu, sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan antara transmisi dan differential.

a. Universial joint (Sambungan Universal)
Universal joint harus dapat mengatasi segala kondisi pada waktu propeller shaft berputar dari kemungkinan patah dan sebagainya, hubungan dengan transmisi harus tetap. Eh karena itu, universal joint harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut.
1. Dapat menghindari kerusakan pada saat propeller shaft bergerak naik turun.
2. Tidak berisik dan harus dapat berputar dengan lembut.
3. Konstruksinya harus sederhana dan tidak mudah rusak.
Dilihat dari konstruksinya, maka universal joint dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu hook joint, slip joint, trunion joint, fleksible joint, dan uniform velocity joint.


1. Hook joint
Konstruksi sederhana dari hook joint yang bekerja konstan. Hook joint tersebut menggunakan 2 buah yoke, salah satu yoke digabungkan dengan propeller shaft, sedangkan spider dan bearing. Untuk mencegah keausan, maka bagian spider yang berhubunga dengan roller bearing dibuat lebih keras. Untuk mengurangi gesekan yang terjadi bentuk bearing menggunakan model roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tdak terlepas pada waktu propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi, maka snap ring atau lock plate dipasangkan pada yoke.

2. Slip joint
Panjang propeller shaft dapat berubah-ubah disebabkan adanya perubahan posisi antara transmisi dan poros-poros belakang. Bagian ujng proprller yang dihubungkan dengan poros output transmisi terhadap alur-alur untuk pemasangan slip joint, hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output shaft dengan defferential.

3. Trunion joint
Trunion joint adalah kombinasi antara hook joint dengan slip joint. Ddalam bodi terdapat alur sebagai tempat masuknya propeller shaft dan ujung pin dipasangkan ball. Model ini sekarang jarang digunakan karena dalam memindahkan daya /tenaga masih kurang baik dibandingkan dengan model slip joint sendiri.

4. Flexible joint
Flexible joint terdiri dari coupling, rubber coupling, dan sleeve yoke yang dihubungkan atau diikat oleh baut. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah rusak, tidak berisik, dan tidak memerlukan minyak/grease. Tetapi apabila sudut Anaya drive shaft dan driven shaft melebihi 7-10°, maka akan timbul juga vibrasi. Untuk menghindari hal ini, maka dipasngka center ring ball pada ujungnya.

5. Uniform velocity joint
Joint ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik sehingga dapat mengurangi vibrasi dan suara bising, akan tetapi hargana relative lebih mahal. Tipe ini digunakan pada kendaraan yang menngunakan system pemindaha daya tipe from engine front drive (FFI), missal pada TOYOTA COROLLA FF dan starlet.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

Sistem transmisi

Sistem transmisi


Tuas pemindah kecepatan (5 kecepatan) pada Mazda Protege.
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400
Gir nomor Rasio gir RPM pada
poros keluar transmisi
1 3.769 1.167
2 2.049 2.147
3 1.457 3.020
4 1.000 4.400
5 0.838 5.251
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.

Tipe

  1. Transmisi manual.
  2. Transmisi otomatis.
  3. Transmisi semi-otomatis

Komponen utama

  • Kopling (clutch) atau torque converter. Kopling dipakai untuk transmisi manual dan semi otomatis serta transmisi otomatis, torque converter dipakai pada transmisi otomatis.
  • Transmisi, dikenal juga dengan persneling.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

sistem susupensi

Sistem suspensi (kendaraan)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Komponen suspensi depan Ford Model T.
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda. Ada dua jenis utama suspensi yaitu :
  1. Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi poros kaku (rigid)
  2. Sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.

Daftar isi

Sistem suspensi dependen

Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm)
Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.

Sistem suspensi independen

Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain.
Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda depan sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem suspensi dependen pada poros roda belakang. Tipe MacPherson strut dan double-wishbone termasuk dalam jenis sistem ini. RYRYRYR

Komponen utama

Pegas

Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka kendaraan.
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
  • Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
  • Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga dengan sistem suspensi dependen.
  • Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.

Peredam kejut

Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau getaran yang diterima pegas.

Lengan suspensi

Lengan suspensi atau suspension arm hanya terdapat pada sistem suspensi dependen, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda agar dapat sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka terdapat ball joint pada pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg

SISTEM KELISTRIKAN

Sistem Kelistrikan Body
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
  • Baterai
    Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

    12 Volt Baterai
    Gambar 9. Baterai
    Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

  • Kunci Kontak (Switch)
    Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
    Kunci kontak
    Gambar 10. Kunci kontak
    Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
    Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
    ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
    ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
    START : untuk start


  • Saklar
    Kunci kontak
    Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
    Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).

  • Sekring (fuse)
    Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.

    Sekring jenis good (a)  dan sekring jenis cartridge (b)
    Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)

  • Pengedip (Flase)
    Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
  • Relay
    Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
  • Kabel Penghubung
    Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 16. Jenis kabel
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2AmzhCgsg